Selasa, 29 Januari 2013

Ini Bukan Do'a yang Mengancam..

.. aku tak kan bertanya lagi, biarlah ini berjalan sesuai alurnya, seperti pagi menuju siang, siang menuju senja lalu malam yang merangkak menuju pagi..
Biarlah.., kuturuti saja apa mauMu.. Engkau yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku....

di langit Senjaku..

Sungguh Aku Mencintai Wanita itu

Ia wanita
Ia biasa
Ia wanita biasa terbiasa bisa..

Ia wanita
Ia pengingat
Yang tak pernah lupa,, bahkan hal- hal kecil sekalipun tentang mereka yang ia cintai...
Ia wanita yang dicinta, ia istimewa..... bila mengingatnya mampu membuat menangis, bila ada orang-orang berbicara tentang peran wanita itu, mampu membuat mata berkaca-kaca.. ada rasa haru mendenga cerita tentang betapa hebat hidup mereka dengan wanita- wanita yang mereka cintai..

Ia wanita
Ia hebat
tanpa kenal lelah berjuang untuk mereka yang dia cintai, entah bahasa apa yang sebanding untuk dapat melukiskan, menjelaskan betapa banyak hal yang telah wanita itu korbankan untuk mereka yang ia cintai..

Ia wanita
Ia pemaaf
Ia sabar
pernah ia terluka oleh mereka yang ia cintai, namun ia memilih untuk memaafkan bahkan meminta maaf,,

Ia wanita
Ia penyayang
dalam satu usapannya, tak peduli apakah telapak tangannya halus ataupun kasar mampu membawa aroma ketenangan.. pelukannya adalah kedamaian.. senyumannya adalah laksana oase dipadang pasir, menyejukkan..
Kata-katanya adalah irama dengan nada yang harmoni.

Ia wanita
Ia sahabat
ia selalu ada, tak peduli berapa kalipun berbuat kesalahan padanya, ia tetap menerima dengan tangan terbuka ketika yang ia kasihi pulang.
Kadangkala ia bisa keras, namun keras yang mampu melunakkan hati..

Ia wanita
Ia guru
dalam cintanya cinta tumbuh, ia salah satu guru pertama dalam madrasah awal bagi mereka yang ia cintai. Wanita itu guru yang tak berijazah, namun dari metode pendidikannyalah lahir Ulama, Guru, Dosen, Insinyur, Ilmuwan, Seniman, Penulis, Dokter, Pedagang, Profesor, Presiden? bahkan Nabi..

Ia Wanita biasa terbiasa bisa, karnanya ia hebat, karnanya ia tangguh, karnanya ia cerdas, karnanya ia penuh cinta, sayang dan kasih..
Ia wanita, ia berkah dari Allah..
Ia wanita dan ia seorang Ibu,
aku mencintainya dengan sepenuh hatiku..
Ia adalah seorang ibu dengan makna cinta yang tak terbatas..

^_^ Ana Uhibbuki fillah Ma..... ^_^

Rindu Itu....

kemaren.. :)
Hari yang cerah, menjanjikan niatan kami beberapa hari yang lalu dapat terlaksana dengan baik di hari itu.
Dan benar saja.. Alhamdulillah yang dicari, kami dapatkan walaupun sebagian kecil saja..
Subhanallah rasanya perjalanan dari satu toko buku ke toko buku lainnya.. berpanas-panas, berlelah-lelah namun terasa manis.. :) karna bagi saya pribadi itu sama saja dengan memutar kenangan masa lalu, yang jujur amat sangat saya rindukan, segala aroma, debu, sudut kota..... pernah ada tawa dan bahasa sahabat disana..
Seketika saja ada rasa haru, dan harapan..
Ingin dan ingin.. Ah.. andai saja.. dimana.. kapan.. rindu.. rindu.. dan rindu...

Saya ingin "terjun" sejenak, menuju labirin akal..

"Jika rindu dapat di gambarkan akan seperti apakah ia?"
Ini adalah salah satu pesan tertua di save message ponsel saya bertanggal 25 Agustus 2008..
Dari sahabat tersayang.. :)
Saya tidak ingat apa jawaban pesan saya saat itu,,
namun yang saya tau rindu dapat digambarkan, dalam bentuk apa saja.. Asalkan gambarnya sampai pada maknanya..
Namun pertaannya tidak sesederhana jawabannya, karna akalpun terbatas dalam memahami dan memaknai seni..
Barangkali Gambaran rindu adalah sikap, ucapan, perbuatan dan tindakan..
Rindu tidak hanya menunggu,, rindu adalah upaya..
Jika rindu carilah, temukan, ungkapkan, lalu dekap ia erat2 jangan sampai lepas..
Sebab ketika rindu telah hilang, tidak akan ada lagi rasa butuh..
Jika rasa butuh telah hilang kamu akan kehilangan dirimu.

Maka rindulah, merindu serindu-rindunya..
Nikmati.. syukuri...

Untuk sahabat dan pribadi-pribadi menawan yang kurindukan.. :)

Hidup

... ini sudah kesekian kalinya, tak dapat ku hitung lagi..
Hari- hari dimana aku lupa tentang apa yang ku ucap, aku bias dengan apa-apa saja yang ada dipikiranku, aku bingung dengan laku ku, aku benci dengan apa yang ku cintai, sukai, miliki.. aku hampa dengan adaku..
Aku merasa kosong..
Dan satu hal aku mampu menangis.. ya menangis!! tanpa alasan..
Apa yang terjadi?
Entahlah.. Aku merasa bahwa ku telah sampai pada titik terendah dalam hidupku..
Apakah ini akhir hidupku..??


Itu adalah serangkai ungkapan hati seorang sahabat, sahabat yang selama ini ku kenal dengan cukup baik, dapat ku rasakan apa yang ia rasa saat ini, dan itu wajar..

Hidup.. 5 huruf yang berarti, bernafas, bergerak, berubah-ubah dan terbatas..
Hidup dalam kehidupan, Kehidupan adalah halaman bagi hidup, tanah lapang yang luas dengan berbagai warna, corak dan bentuk. Hamparan dari jutaan hal yang saling berhubungan, yang pada akhirnya akan kembali pada hidup itu sendiri..
Untuk itu hidup harus tangguh ia harus terus bernafas, bergerak, dan sadar bahwa terkadang polanya harus berubah-ubah agar lebih tangguh, lebih kuat, mengupayakan yang terbaik dalam mengarungi taman kehidupan sebab hidup terbatas.

Untuk hidup yang dibatasi, bagaimana jika ia tidak tangguh dalam perjalanan?
Apakah ia harus tetap berjalan, istirahat sejenak atau berhenti sama sekali?
Hidup tidak akan berhak untuk menjawabnya, sebab untuk terbatas akan ada yang bertugas membatasi, dan itu bukan hak hidup tersebut untuk menentukan.

Lalu ?
Hiduplah dengan sebenar-benarnya hidup.. nikmati.. jalani.. syukuri..
Ada benturan itu biasa, malah itu pertanda yang bagus..
Artinya hidup cukup berhasil bersinergi dengan kehidupan..

Lalu, kenapa mesti menyedihkan?
Jika manis-manis saja kehidupan yang hidup lalui, kapan hidup akan belajar menjadi kuat?

Ingatlah selalu yang membatasi hidupmu, jika engkau sudah mengerti dan memahami hidup dan kehidupanmu dengan baik maka ketika itulah engkau mengenaliNya..

Senja.. dikaki Marapi nan gagah..