Kamis, 22 Desember 2011

............... Bukan ,,,,,,,,,,,,,,,,,

Sayup kudengar lirik lagu Merapih Alam nan syahdu mengalun dalam indahnya symphoni..
Tak menunggu sampai-ku larut, namun cukup memberi sensasi kejut dalam afeksi personalku..

Kini, aku sedang mengurai.. satu demi satu..
Pada nyata yg ada, sekarang.. ku coba menatap ke depan walau bukan nyata, ku coba tela'ah..
Aku hidup dalam gelombang pilihan, satu demi satu..
dan ya,, ku tak pernah lepas dari adanya pilihan.., ataupun dipilih oleh nasib, dan berlangsung secara terus menerus tiada henti.
Tangan Tuhan yang berkehendak, aku hanya menjalani namun tetap ku berusaha melakukan yg terbaik semampuku.. agar kehendakku menyatu dengan kehendak Illahku..

Tentang pilihan, pada satu kisah..
Dalam keberadaan yg diawali ketiadaan,
aku ingin berujung pada titik (.) bukan koma (,)
menjadi tempat perhentian bukan persinggahan.
Tempat akhir dari kedukaan melewati batas pilu, perih, lara hingga berujung kepada satu paket kemanisan dan kebahagiaan.

Dan ya.. tentu perlu perjuangan, karna tak mudah..
Hanya ku tak mau jika pada akhirnya kisahku mengambang, mengawang dalam alur yg tak jelas.

Maka ku akan perjelas, aku punya mau, inginku hanya satu... hidup dalam cintaMu, agar karuniaMu mengalir untukku senantiasa..
Ku ingin bahagia yg pasti dan tak terbantahkan, hidup yg berujung pada titik bukan koma, karna cintaMu Mutlak absolut..

Rengkuh keringkihanku Tuhan..
Pada alur hidupku yg fluktuatif.. karna aku masih hambaMu yg kelu, dan keruh..
Aku ingin bening, bening..

Pada episode kali ini Aku pun memilih Tuhan,,,
Damaikan hatiku.. agar tak salah langkah, agar rotasiku tak melenceng dari orbitku, mengalir dan berpadu dengan semestaMu

Izinkan dan perkenankan aku, aku ingin ........
..... Bukan ,,,,,




Pada malam yg kian menjelaga,,
Love u ALLAH..

"You Can Change All Things for The Better When You Change Your Self for The Better..."


Sudah lama aku tak berbicara dengan diriku sendiri, rutinitas yang mulai sering alpa aku lakukan,, kangen untuk melakukannya lagi... hmm...

 "You Can Change All Things for The Better When You Change Your Self for The Better..." by Jim Rhon

Kata-kata tersebut tiba2 melejit dalam pikiranku,, kata yang sudah lama kabur dalam ranah kognitifku, mengendap, melapuk,,, hufff...  dimana diriku yang dulu ??

Ingat mauku,, dulu,,,
Betapa ingin aku berada di kelas orang-orang yang unggul. Sejak aku tersadar akan sebuah arti kehidupan dan mengerti bahwa hidup ini dibentuk berdasarkan strata sosial. sejak itu juga aku merasa tidak pernah mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku merasa bukan golongan orang-orang terbaik dari sebuah komunitas. Aku merasakan semua yang aku miliki begitu standart, tidak istimewa, dan cuma jadi rata-rata yang orang lainpun bisa melakukannya.
Aiii....... yang aku maksud bukanlah dalam segi life style,, namun segi yang lain.. segi yang  yang menancapkan keberadaanku dalam komunitas intelektual,, cendikiawan, scientist,,,  weew,,, harapku,,
Namun agaknya aku masih lelap dalam mimpi-mimpi indahku, terlena sehingga sikap mentalku tak terlatih untuk menjadi seorang pejuang,,,, dannnnn...
Hidup selalu dihadapkan pada pilihan. dan,,, pilihan yang diambil adalah sebuah keyakinan yang didalamnya ada kekuatan, indahnya bait kata- kata itu,, :)
Aku tidak mengerti kenapa orang-orang menganggap kuliah sambil bekerja itu hebat, ada kebanggan tersendiri, katanya... Aku bingung, bangga di sebelah mananya ya? Andai boleh memilih, aku betul-betul ingin konsentrasi kuliah. Merasakan penuh proses belajarku. Membaca buku sebanyak-banyaknya, bisa tenang mengerjakan tugas kuliah, berdiskusi, bermain-main di perpustakaan, atau mungkin menikmati aktualisasi diri bersama para penghuni kampus lainnya,, awesome..
well, skenario yang bagus sayang banyak yang terlewatkan, opsi-opsinya aja yah...
dan yup !! ku tak selincah itu,,

Namun, keinginan masuk dalam komunitas itu tak pernah pudar, aku ingin dan mau,,aku tak mau duduk dibangku cadangan, aku ingin memposisikan diriku sebagai pemenang, aku mencari cara bagaimana mewujudkan hal itu. Aku banyak berdialog dengan diriku, sembari mulai mengamini perkataan Waltzlawick, Beavin, dan Jackson, "We cannot  not communicate."
Bahkan dalam diampun aku masih saja terus berbicara. Aku berfikir, maka aku juga sedang berbicara. Aku belajar lagi berbicara pada diriku sendiri. Bukankah keberhasilan komunikasi kita dengan oranglain bergantung kepada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri? Atau benar juga apa yang dikatakan Wenburg dan Wilmot, komunikasi adalah sebuah usaha untuk memperoleh makna. Namun aku juga suka dengan tulisan Judy C Pearson dan Paul E Nelson, bahwa komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna. Semua benar, bahwa kemudian komunikasi adalah sebuah proses simbolis, aku juga sangat merasakannya, aku juga menyadari bahwa lambang bisa berbicara banyak. Ia ada karena kesepakatan sekelompok orang yang maknanya disepakati bersama...

Dandanan, cara dan tempat makan, tempat tinggal, pakaian, mobil, motor, kampus, jabatan, hobi bahkan buku, semua bisa jadi lambang, semua bisa menjadi makna. Meski sebenarnya lambang tidak punya makna, tapi manusia itu sendiri yang memberi makna. Bahwa, makna itu sebenarnya ada dalam kepala manusia. Dan, sialnya aku juga tidak luput dari pemberian makna orang-orang disekeilingku. Orang memaknai apa yang melekat pada diri seseorang. Memang terdengar naif, semua orang saat ini dikaitkan dengan atribut.. hufffttt
Rasanya kupingku panas, semua dikenal dengan baik atas atribut-atribut kehidupan. Dan, aku seperti orang yang terbakar karena sama sekali tidak punya atribut yang sifatnya simbolis untuk dikenal.. hehehehe
Tapi,, itulah kehidupan. Suka atau tidak suka, aku hidup dalam tatanan simbolis kehidupan.
Ugh bingung aku,,, kalau semua dikenal dengan simbol-simbol atau atribut yang ada, lalu aku akan dikenal sebagai apa? Aku terlampau biasa untuk dikenal dari penampilan. Lalu, apa yang membuat dunia akan mengenal ku??...
Tapi.... Hei !! Bukankah aku juga bisa dikenal dengan prestasi? Seperti temanku si C*** yang sudah jadi dosen di Universitas J... ya si K****** DPW sebuah organisasi yang cukup terkenal, adek tingkatku si H**** yang menjadi presenter di sebuah stasiun TV dan blablabla,,,
Kenapa begitu sulit untuk menjadi identitas diri? Sepenting itukan sebuah identitas bagi seseorang seperti aku??
Penting !!,,, Barangali ini karena banyak kejadian dan kegagalan yang menimpaku, aku seperti risau untuk mendapatkan sebuah label bagi diriku. Ibarat sebuah barang, aku tengah pusing bagaimana memasarkan diriku. Apa nilai jual paling menarik yang bisa aku tonjolkan?
Aku,,,,,,,,, ahh, masih banyak yang kurang, masih rata-rata. Hmm sebentar,,, Aku seorang guru,,, Alhamdulillah, lumayanlah... huhuhuhu

Branding,,, " Nothing happens untill somebody brand something." Kata seseorang..
Bukankah setiap nama, bentuk dan sifat punya pencitraan dalam persepsi dan benak kita?
Hmm,,, kalau begitu aku harus lebih mengenal tentang aku, kekuatan, kelemahan, serta peluang untuk kehidupanku.. SWOT Analysis,, ingat salah satu mata kuliah ku dulu,, Dosenku yang sudah bergelar Dr,, kerennnn ^^
Dan yup, aku juga harus tau bagaimana bersaing dengan para kompetitor lainnya, terutama dari dalam diriku sendiri,,, dan orang-orang disekitarku.. Ya,,,, ya,,, Karena setiap pribadi itu adalah merek. Maka, aku adalah merek. Namun, bagaimana merek itu dapat melekat dalam benak seseorang, menimbulkan ketertarikan dan memiliki harga... itu dia Branding !! dan, faktor penghasil terbesar adalah publisitas... Kalau aku terapkan konsep itu dalam diriku, akan seperti apa ya? Prestasi yang melahirkan publisitas,,, hmm good idea ^^
Pletakkkkk,,, dug dug duggggg,,,,,

And Then,, You cant choose your family, but you can choose your friend to be your family...
upsss,,, My Family is everythings... :)
Hidup menawarkan banyak warna seindah pelangi dalam hidupku,, pun ku tak menutupi terkadang mentariku redup di tutup awan,,, namun ku percaya sehabis hujan akan selalu ada pelangi,,,
Ada banyak pribadi-pribadi menawan dalam hidupku, Keluarga, sahabat, handai taulan,,,
mereka isi hatiku dengan penuh cinta,, tempatku kembali dari perjalananku, hari ini, esok dan seterusnya,,,
walau ku tau... sangat tau terkadang pilihan hidupku, menyesakkan mereka, percayalah.... ku sedang berusaha memilih lagi,,, memilih untuk berjuang, untuk menyelesaikan segala hutang piutangku pada pribadi-pribadi menawan yang sangat kucintai, segera,,,
janji yang terabaikan, yang harus segera di tunaikan,,

*******************************************************************************************
Niat sudah ditancapkan, terkadang sesekali aku mendapati diriku kelelahan. Namun,, ku percaya setiap orang mampu menjadi seorang pemenang, berarti jalan kesana memang ada. Jalan untuk mendapatkan mauku, citaku, harap dan asaku,, entah seperti apa bentuknya,,
Maka, ku mencoba menemukan hobyku kembali. Menulis surat. Surat yang aku tulis untuk diriku sendiri pada malam gulita, di ruang edarku saat ini...

Duhai jiwa....
Ada rasa gentar menghadapi hari esok. Tapi ada juga rasa ingin tahu yang tinggi. Seperti apa pemandangan di balik tirai itu.
Adakah sejuta impian itu bertumpuk disana laksana timbunan emas yang bercahaya?
Ataukah hanya akan ada peta selanjutnya untuk menjadi petunjuk kemana mimpi itu harus kucari?
Semua seperti misteri, mencoba mencocokkan kode demi kode untuk dipecahkan, tapi selalu bertemu kembali dengan tanda tanya besar.
Keyakinan kadang tergoyahkan karena ketakutan mitos pribadi yang mengatakan bahwa optimis yang terlalu tinggi biasanya akan mendapatkan jauh dari hal yang dharapkan, dan kejadian selanjutnya adalah berteman dengan kecewa. Namun... pesimis adalah, juga sebuah sikap yang salah untuk pengejar mimpi,, lalu bagaimanakah formula tepatnya???
Semakin hari, semakin banyak hal yang membuat pikiranku terbuka dan membuatku jadi terpacu untuk dewasa dalam mengatasi segala hal. Mungkin belum smpurna, tapi menuju sebuah pendewasaan diri, mulai untuk belajar menerima banyak hal yang semakin menunjukkan bahwa inilah sebuah dunia nyata !!!
Do'akan aku yang dari hari ke hari terus meracik formula untuk hidupku,
untuk sebuah mimpi yang begitu besar...
untuk hidupku, masa depanku, sahabat,, cintaku,,, dan yang paling hebat, menemukanku bahagia disana..
Aku yakini itu,,, mereka akan berdatangan sebentar lagi, karna aku sudah bisa mencium harumnya...

Aku memandang jauh, melewati sebuah dimensi waktu.
Di ujung sana aku melihat gambaran diriku yang menyenangkan. Aku berdiri cantik sekali disana, berkilauan cahaya,,
Hatikupun berdegup melihat gambaran diriku itu. Impiankah?? Atau,,, keyakinan??
Aku memimpikan diriku seperti itu dan aku membentuknya dengan penuh keyakinan. Aku sedang mengumpulkan puzzle impianku. Sedikit demi sedikit, sudah mulai terpampang. Kepingan demi Kepingan. Aku akan teruskan, ia akan aku jadikan nyata... :)

Allahumma Aamennn
Alhamdulillah..

Life is never flat..
Hidupku, adalah hidupku, namun ku butuh diriMu sebagai penunjuk arahku...
Hidupku yang membawa kehidupan bagiku,,,

Lama tak menulis sungguh membingungkan,, hehehe :)