Saya masih ingat ketika dulu sewaktu baru menjadi siswa sekolah dasar, saya amat sangat bangga dengan seragam SD putih merah,,, bagaimana tidak sebelum menempuh sekolah dasar saya menghabiskan waktu selama 2 tahun di bangku taman kanak2,, hehehehehe karna kebangetan ingin ikud dan ngotot pengen sekolah bareng dengan abang saya, karna jarak kami hanya dua tahun jadi kami sangat amat dekat ga mau dipisahin.
Masuk sekolah dasar saya sangat berharap dapat menjadi yang terbaik, seperti abang dan kakak2 saya, mereka adalah pribadi2 yang cerdas dan unggul dalam pembelajaran, maunya tapi,,,,,,,,,,
Hmm,,, saya punya kesulitan dalam membedakan huruf "t" dengan "b" ataupun "d" , sehingga pelajaran bahasa indonesia saya yang pada saat itu dikenal dengan pelajaran dikte mendapatkan nilai merah, saya amat sangat sedih sekali apalagi setelah saya tahu abang dan kakak saya mendapatkan juara dikelas mereka masing2,,,
saya menangis sedih dan merajuk kepada ama (mama) dan aba (papa) merasa sekolah tidak adil kepada saya, kok abang dan kakak mendapatkan kado kenapa saya engga??
Akhirnya ama menjelaskan kenapa abang dan kakak saya mendaptkan kado tsb, ama membandingkan raport saya dan raport saudara2 saya yang lain, kata ama " coba bandingan dimana letak perbedaan antara raport fifi dengan abang atau kakak?" lalu saya patuhi instruksi ama ,,, hmmm saya perhatikan baik2,,, owhhhhhhhh saya tahu ada sesuatu yang berwarna merah di raport saya, sedangkan di raport saudara2 saya tidak punya angka yang berwarna merah tersebut.
Akhirnya ama menjelaskan bahwa ternyata dalam raport saya ada nilai yang kurang memuasakan, sehingga nilai saya tidak lebih baik dari teman2 saya yang lain
And then,, dimulailah proses remedial akan kesulitan belajar tsb, yang menjadi trainer adalah ama ku sendiri,, beliau disela-sela kesibukannya mulai melatih cara belajarku, beliau tunjukkan dengan baik apa perbedaan tiap2 hutuf tersebut dengan baik,, dan alhasil selama libur, aku mengikuti les di rumah,,, hahahahahha
Dan waktu terus berjalan, hingga sampailah pada saat aku mulai ujian cawu,, aku deg degan dengan hasil belajarku nanti apakah aku akan diberi hadiah nantinya oleh sekolah pada saat menerima raport atau masih sama seperti dulu, ga dapat hadiah dan malahan nilai merah yang ku bawa pada orangtuaku...
Ujian telah selesai, waktunya untuk melihat hasil belajarku selama ini, sebenarnya aku tidak terlalu memikirkannya lagi, terlebih aku sedang asyik dengan maenan baru anak2 dengan teman2 SD ku,,,
Dannnnnnn,,, yup!!
tibalah pada waktu pembagian raport, Dimulai dengan wejangan yang guru kelasku berikan, sesaat kecemasanku timbul lagi, kumencari2 wajah amaku,,, dan kulihat diluar sana abang2 dan kakakku menanti dengan ama ku sembari membawa bungkusan,,, ahh itu dia mereka mendapatkan hadiah lagi dari sekolah
tiba2 aku merasa sedih,, aku ingat walaupun aku telah berlatih banyak dengan ama, namun aku masih suka bermain dalam belajar, bahkan ketika ujian aku sibuk memainkan permainan baru yaitu bongkar pasang...
sesaat aku ingin menangis dan benar2 meminta maaf pada ama ku... aku sedih tidak membawa hadiah yang sama dengan abang dan kakak ku...
Dan,,, memang pada akhirnya namaku tidak disebutkan untuk mendapatkan hadiah, aku benar2 sedih sekaligus menyasali perbuatanku selama ini, ketika namaku dipanggil untuk mengambil raport, aku tak berani menatap mata ibu guruku, aku hanya menunduk, malu dan takut,,,
aku keluar dari ruangan disambut ama dan saudara2ku,,
aku tak kuasa menahan tangis, dengan penuh kehangatan ama memelukku, sembari membuka raport yang ada ditanganku,,,
aku menanti kata2 ama ku dengan khawatir sembari menatap sedih hadiah yang dengan erat dipegang abangku,,
seketika ciuman mendarat dipipiku,, "selamat nak nilai pelajaran diktemu mendapatkan nilai 9,,,"
aku senang skali,,,
aku tak jadi sedih karna ama sangat bangga kepadaku juga kakak dan abang2ku
namun aku tetap bertekad akan selalu belajar dan belajar agar nilai belajarku bisa lebih baik dan baik ama dan aba bisa bangga akan diriku,,, :)
Masuk sekolah dasar saya sangat berharap dapat menjadi yang terbaik, seperti abang dan kakak2 saya, mereka adalah pribadi2 yang cerdas dan unggul dalam pembelajaran, maunya tapi,,,,,,,,,,
Hmm,,, saya punya kesulitan dalam membedakan huruf "t" dengan "b" ataupun "d" , sehingga pelajaran bahasa indonesia saya yang pada saat itu dikenal dengan pelajaran dikte mendapatkan nilai merah, saya amat sangat sedih sekali apalagi setelah saya tahu abang dan kakak saya mendapatkan juara dikelas mereka masing2,,,
saya menangis sedih dan merajuk kepada ama (mama) dan aba (papa) merasa sekolah tidak adil kepada saya, kok abang dan kakak mendapatkan kado kenapa saya engga??
Akhirnya ama menjelaskan kenapa abang dan kakak saya mendaptkan kado tsb, ama membandingkan raport saya dan raport saudara2 saya yang lain, kata ama " coba bandingan dimana letak perbedaan antara raport fifi dengan abang atau kakak?" lalu saya patuhi instruksi ama ,,, hmmm saya perhatikan baik2,,, owhhhhhhhh saya tahu ada sesuatu yang berwarna merah di raport saya, sedangkan di raport saudara2 saya tidak punya angka yang berwarna merah tersebut.
Akhirnya ama menjelaskan bahwa ternyata dalam raport saya ada nilai yang kurang memuasakan, sehingga nilai saya tidak lebih baik dari teman2 saya yang lain
And then,, dimulailah proses remedial akan kesulitan belajar tsb, yang menjadi trainer adalah ama ku sendiri,, beliau disela-sela kesibukannya mulai melatih cara belajarku, beliau tunjukkan dengan baik apa perbedaan tiap2 hutuf tersebut dengan baik,, dan alhasil selama libur, aku mengikuti les di rumah,,, hahahahahha
Dan waktu terus berjalan, hingga sampailah pada saat aku mulai ujian cawu,, aku deg degan dengan hasil belajarku nanti apakah aku akan diberi hadiah nantinya oleh sekolah pada saat menerima raport atau masih sama seperti dulu, ga dapat hadiah dan malahan nilai merah yang ku bawa pada orangtuaku...
Ujian telah selesai, waktunya untuk melihat hasil belajarku selama ini, sebenarnya aku tidak terlalu memikirkannya lagi, terlebih aku sedang asyik dengan maenan baru anak2 dengan teman2 SD ku,,,
Dannnnnnn,,, yup!!
tibalah pada waktu pembagian raport, Dimulai dengan wejangan yang guru kelasku berikan, sesaat kecemasanku timbul lagi, kumencari2 wajah amaku,,, dan kulihat diluar sana abang2 dan kakakku menanti dengan ama ku sembari membawa bungkusan,,, ahh itu dia mereka mendapatkan hadiah lagi dari sekolah
tiba2 aku merasa sedih,, aku ingat walaupun aku telah berlatih banyak dengan ama, namun aku masih suka bermain dalam belajar, bahkan ketika ujian aku sibuk memainkan permainan baru yaitu bongkar pasang...
sesaat aku ingin menangis dan benar2 meminta maaf pada ama ku... aku sedih tidak membawa hadiah yang sama dengan abang dan kakak ku...
Dan,,, memang pada akhirnya namaku tidak disebutkan untuk mendapatkan hadiah, aku benar2 sedih sekaligus menyasali perbuatanku selama ini, ketika namaku dipanggil untuk mengambil raport, aku tak berani menatap mata ibu guruku, aku hanya menunduk, malu dan takut,,,
aku keluar dari ruangan disambut ama dan saudara2ku,,
aku tak kuasa menahan tangis, dengan penuh kehangatan ama memelukku, sembari membuka raport yang ada ditanganku,,,
aku menanti kata2 ama ku dengan khawatir sembari menatap sedih hadiah yang dengan erat dipegang abangku,,
seketika ciuman mendarat dipipiku,, "selamat nak nilai pelajaran diktemu mendapatkan nilai 9,,,"
aku senang skali,,,
aku tak jadi sedih karna ama sangat bangga kepadaku juga kakak dan abang2ku
namun aku tetap bertekad akan selalu belajar dan belajar agar nilai belajarku bisa lebih baik dan baik ama dan aba bisa bangga akan diriku,,, :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar